BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh sebab pentingnya sosialisasi dan pengendalian diri disusunlah makalah ini.
B. Tujuan
Agar Mahasiswa dapat mengetahui pengertian sosialisasi dan pengendalian diri dan factor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi.
C. Rumusan masalah
Apa pengertian sosialisasi dan penyusuaian diri?
Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi sosialisasi?
D. Metode penelitian
Menggunakan metode pustaka (mencari materi di buku-buku dan internet).
E. Batasan masalah
Membahas mengenai sosialisasi dan penyesuaian diri.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosialisasi dan Penyesuaian Diri
a) Pengertian Sosialisasi
Proses pembimbingan individu ke dalam dunia sosial disebut Sosoalisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya agar ia menjadi anggota yang lebih baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi adalah soal belajar.
Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan. Juga ketrampilan sosial seperti berbahasa, bergaul, berpakaian dan cara makan. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.
Dalam pengertian yang lain disebutkan bahwa sosialisasi adalah proses mempelajari, menghayati, dan menanamkan suatu nilai, norma, peran, pola perilaku yang diperlukan individu-individu untuk dapat berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan masyarakat. Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses individu dalam mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural di sekitarnya yang mengarah ke dunia sosial.
b) Pengertian Penyesuaian
Diri Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis.
Dalam Pengertian yang lain dinyatakan bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancar Karena adanya sejumlah kesulitan:
- Pertama , ada kesulitan komunikasi.
- Kedua adanya pola kelakuaan yang berbeda – beda atau yang bertentangan.
Individu akan berkembang menjadi makhluk sosial melalui proses sosialisasi. Dalam proses ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut F.G. Robbins (Ahmadi, 2004:158), ada lima faktor yaitu:
1. Sifat dasar, yaitu merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh seseorang dari ayah dan ibunya.
2. Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dalam kandungan ibu. Dalam periode ini individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu, misal beberapa jenis penyakit (diabetes, kanker, siphilis) berpengaruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan mental, penglihatan, pendengaran anak dalam kandungan.
3. Perbedaan individual, meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik (bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan lain-lain), ciri-ciri fisiologis (berfungsinya sistem endokrin), ciri-ciri mental dan emosional, ciri personal dan sosial.
4. Lingkungan, meliputi lingkungan alam (keadaan tanah, iklim, flora dan fauna), kebudayaan, manusia lain dan masyarakat di sekitar individu.
5. Motivasi, yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk berbuat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi tersebut berasal dari luar dan dalam diri individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu sifat dasar, perbedaan individual, dan motivasi.Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu lingkungan prenatal, dan lingkungan sekitar. Media sosialisasi merupakan tempat dimana sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen sosialisasi (agent of socialization) atau sarana sosialisasi.
Yang dimaksud dengan agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seseorang individu menerima nilai-nilai atau tempat di mana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa. Secara rinci, beberapa media sosialisasi yang utama adalah:
1. Keluarga
Anak yang baru lahir (bayi) mengalami proses sosialisasi yang paling pertama adalah di dalam keluarga. Dari sinilah anak pertama kali mengenal lingkungan sosial dan budayanya, juga mengenal seluruh anggota keluarganya–ayah, ibu, dan saudara-saudaranya sampai anak itu mengenal dirinya sendiri.
2. Kelompok Bermain
Kelompok bermain baik yang berasal dari kerabat, tetangga maupun teman sekolah merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam membentuk pola-pola perilaku seseorang. Di dalam kelompok bermain, anak mempelajari berbagai kemampuan baru yang acapkali berbeda dengan apa yang mereka pelajari dari keluarganya. Di dalam kelompok bermain individu mempelajari norma nilai, kultural, peran, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan pertisipasinya yang efektif di dalam kelompok permainannya.
3. Sekolah
Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga. Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta mempersiapkannya untuk penguasaan peranan-peranan baru di kemudian hari di kala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau keluarganya.
Sosialisasi murid disekolah dipengaruhi oleh:
ü Iklim sosial di skeolah
ü adanya model bagi murid
ü peranan murid seperti yang diharapkan.
Peranan yang diharapkan murid dapat dilihat dari tiga segi yakni menurut harapan guru,orang tua dan murid – murid lainnya.
4. Lingkungan Kerja
Di dalam lingkungan kerja inilah individu saling berinteraksi dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.
5. Media Massa
Dalam kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari suatu pihak ke pihak lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang sangat singkat, informasi-informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat, berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dengan mudah diterima oleh masyarakat, sehingga media massa seperti surat kabar, TV, film, radio, majalah, dan lainnya mempunyai peranan penting dalam proses transformasi nilai-nilai dan norma-norma baru kepada masyarakat.
C. Kriteria Penyesuaian Diri
Scheneiders (1964: 51) mengemukakan beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik (well adjusment) ditandai dengan::
1. pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri,
2. obyektivitas diri dan penerimaan diri,
3. pengendalian diri dan perkembangan diri,
4. keutuhan pribadi,
5. tujuan dan arah yang jelas,
6. perspektif, skala nilai dan filsafat hidup memadai,
7. rasa humor,
8. rasa tanggung jawab,
9. kematangan respon,
10. perkembangan kebiasaan yang baik,
11. adaptabilitas,
12. bebas dari respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental),
13. kecakapan bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain,
14. memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain,
15. kepuasan dalam bekerja dan bermain, dan
16. orientasi yang menandai terhadap realitas.
D. Variasi Penyesuaian Diri
Empat variasi penyesuaian diri yang lebih penting dan krusial dalam kehidupan seorang manusia yaitu:
· Penyesuaian dengan dirinya sendiri (Personal Adjustment)
· Penyesuaian sosial (Social Adjustment)
· Penyesuaian diri dengan pernikahan (Marital Adjustment)
· Penyesuaian diri dengan pekerjaan (Vocational Adjustment).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosialisasi adalah proses individu dalam mempelajari keperluan-keperluan sosial dan kultural di sekitarnya yang mengarah ke dunia sosial. Penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi tersebut berasal dari luar dan dalam diri individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu sifat dasar, perbedaan individual, dan motivasi.Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu lingkungan prenatal, dan lingkungan sekitar.
B. Saran
Saran yang pemakalah berikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu dan pentingnya pembinaan dan bimbingan keluarga terhadap anaknya dalam menghadapi interaksi sosial dengan dunia luar.
Perlunya filterisasi sosial dalam hal proses sosialisasi, agar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan efektif.
0 komentar:
Posting Komentar